LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL
Nama Mahasiswa : Nasywa Kayla R. NPM : 10520725 Kelas : 1PA02 |
Tanggal Pemeriksaan : Nama Asisten : Paraf Asisten : |
1.
Percobaan : Indera
Penciuman
Nama Percobaan : Pembauan
Nama Subjek Percobaan : Nasywa Kayla Ramadhani
Tempat Percobaan : Rumah
a.
Tujuan
Percobaan : Untuk
membuktikan bahwa zat yang dibaui
adalah zat yang berupa
gas, serta membedakan beberapa wewangian mulai dari bau yang tidak enak sampai
yang enak.
b.
Dasar Teori :Indera
penciuman terletak pada rongga hidung.
Di dalam rongga hidung
terdapat rambut-rambut halus yang berfungsi untuk menyerap kotoran yang masuk
melalui sistem pernafasan (respiratory). Selain itu, terdapat konka nasal
superior, intermediet serta inferior. Pada bagian konka nasal superior terdapat
akar sel-sel dan jaringan syaraf penciuman (nervus olfaktorius yang merupakan
syaraf kranial pertama) yang berfungsi untuk mendeteksi bau-bauan yang masuk
melalui hirupan nafas.
Tanggung
jawab sistem pembau (sistem olfaction) adalah mengindikasikan
molekul-molekul kimia yang dilepaskan di udara yang mengakibatkan bau. Molekul
kimia diudara dapat dideteksi bila ia masuk ke reseptor olfactory
epithelia melalui proses penghirupan. Manusia
dapat membedakan berbagai macam bau bukan karena memiliki banyak reseptor
pembau namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip-prinsip komposisi (component
principle). Seperti pada penglihatanwama (hanya memiliki tiga reseptor
wama dasar, namun dari komposisi yang berbeda-beda dapat dilihat wama yang
bermacam-macam), organ pembau hanya memiliki tujuh reseptor, namun dapat
membedakanlebih dari 600 aroma yang berbeda.
Orang dapat mencium bau
sesuatu melalui alat indera pencium yaitu hidung. Sel-sel penerima atau reseptor
bau terletak dalam hidung sebelah dalam.
Stimulusnya berwujud benda benda
bersifat khemis atau gas yang dapat menguap, dan mengenai alat-alat penerima
yang ada dalam idung, kemudia diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak, dan
sebagai respons dari stimulus tersebut orang dapat menyadari apa yang diciumnya
yaitu bau yang diciumnya.
Mengenai soal bau ini
menurut Henning adanya 6 bau yang pokok, sedangkan bau-bau lainnya merupakan
kombinasi dari bau pokok tersebut. Keenam bau pokok itu ialah:
1) fruity (e.g. lemon)
2) resinous (e.g.
violets)
3) flowery (e.g.
violets)
4) spicy (e.g. nutmeg)
5) burning (e.g. tar)
6) putrid (e.g.
decaying matter) (Collins and Drever, 1952:93).
Masing-masing individu
mempunyai sensitivitas yang berbeda-beda mengenai penciuman bau itu. Untuk
mengetahui ini pada umumnya orang menggunakan tes khusus untuk bau. Sering
hidung itu telah membiasakan diri terhadap sesuatu bau. Misalnya dalam laboratorium,
di tempat pembuangan sampah, mereka mencium bau yang tidak enak, tetapi lama
kelamaan setelah orang agak lama di tempat itu, bau yang mula-mula tidak enak
itu telah tidak terasa lagi oleh hidungnya, dalam hal ini orang tersebut telah
menjadi adaptasi.
Penciuman mempunyai
berbagai macam fungsi. Fungsi yang pertama adalah mengintensifkan pengecapan
makanan. Sebagai contoh kita tidak dapat menjelaskan gula-gula berwarna hitam
(licorice) dari selai permen jelly rasa jeruk dengan hidung tertutup. Fungsi
kedua adalah untuk mewaspadai secara sangat efektif makanan yang berpotensi
berbahaya yaitu bau busuk dan basi. Fungsi ketiga yang merupakan fungsi yang
baru ditemukan yaitu mendatangkan ingatan yang kuat dan sering berhubungan
dengan perasaan. Sebagai contoh bau dari kue labu bisa mengingatkan kita pada
suatu pesta keluarga. Untuk banyak binatang seperti kucing dan anjing pembau
juga berfungsi untuk menentukan letak makanan, jodoh atau wilayah.
c.
Alat
yang Digunakan : Beberapa
macam wewangian (parfum, kopi
bubuk, minyak kayu
putih, sampo, permen
karet), dan slayer penutup mata.
d.
Jalannya
Percobaan : Siapkanlah
slayer penutup mata dan 5 macam
wewangian yang berbeda.
Tutup mata subjek dengan slayer penutup mata. Lalu subjek diminta untuk mencium
satu persatu wewangian tersebut dengan matatertutup.
e.
Hasil
Percobaan : Hasil
dari pecobaan penciuman:
1) Parfum
2) Kopi
bubuk
3) Minyak
kayu putih
4) Sampo
5) Permen
karet
Hasil
sebenarnya:
1) Parfum
2) Kopi
bubuk
3) Minyak
kayu putih
4) Sampo
5) Permen
Karet
f.
Kesimpulan
: Manusia
dapat membedakan berbagai macam
bau bukan karena
memiliki banyak reseptor pembau namun kemampuan tersebut ditentukan oleh
prinsip-prinsip komposisi (component principle), organ pembau hanya
memiliki tujuh reseptor namun dapat membedakan lebih dari 600 aroma yang
berbeda.
g.
Daftar
Pustaka : Basuki,
H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta:
Universitas
Gunadarma.
Puspitawati, Ira. (1999). Psikologi Faal. Jakarta:
Gunadarma.
Walgito, Bimo. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV.
Andi Offset.
2. Percobaan : Indera
Pengecapan
Nama Percobaan : Merasakan
berbagai macam rasa
Nama Subjek Percobaan : Nasywa Kayla Ramadhani
Tempat Subjek Percobaan : Rumah
a.
Tujuan
Percobaan : Memahami
dan mengetahui bahwa lidah
merupakan alat pengecap
rasa serta membuat peta rasa.
b.
Dasar
Teori : Indera
pencecap terdapat di lidah. Stimulusnya
merupakan benda cair.
Zat cair itu mengenai ujung sel penerima yang terdapat pada lidah, yang
kemudian dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya orang
dapat menyadari atau mempersepsi tentang apa yang dicecap itu.
Pengecapan disebut
indera kimiawi (chemical sense) karena rangsangan terdiri dari
bermacam-macam bahan kimia. Pada permukaan lidah terdapat penerima yang disebut
pucuk pengecapan, untuk 4 macam citarasa dasar yaitu manis, asin, asam
dan pahit. Fungsi pucuk pengecapan adalah melakukan transduksi yakni mengubah
reaksi kimia menjadi rangsangan syaraf.
Sistem pengecap atau
sistem gustatory terdapat di lidah. Pada lidah, terdapat reseptor perasa yang dapat
membedakan rasa yang disebut taste buds. Reseptor pada lidah akan
digantikan oleh reseptor yang baru setiap 10 hari sekali. Lidah mempunyai
lapisan mukosa yang menutupi bagian atas lidah, dan permukaannya tidak rata
karena ada tonjolan-tonjolan yang disebut dengan papilla, pada papilla ini
terdapat reseptor untuk membedakan rasa makanan. Apabila pada bagian lidah
tersebut tidak terdapat papilla lidah menjadi tidak sensitif
terhadap rasa.
c.
Alat
yang Digunakan : Cotton bud, 5
larutan rasa (madu, air garam,
air kopi, cuka, dan
sambal), dan tisu
d.
Jalannya
Percobaan : Siapkan 5 Cotton
bud, 5 larutan rasa.
e.
Hasil
Percobaan : Hasil
percobaan indera pengecap dari
berbagai rasa, yaitu :
1) Manis
2) Asin
3) Pahit
4) Asam
5) Pedas
Hasil
percobaan yang sebenarnya merupakan urutan dari keterangan peta lidah, yaitu :
1) Manis
2) Asin
3) Pahit
4) Asam
5) Pedas
Gambar Peta Lidah :
f.
Kesimpulan : Kita
dapat membedakan berbagai macam rasa
dari makanan yang kita
makan, dikarenakan pada lidah terdapat terdapat reseptor perasa yang dapat
membedakan rasa yang disebut taste buds. Lidah
mempunyai tonjolan-tonjolan yang disebut dengan papilla, pada papilla ini
terdapat reseptor untuk membedakan rasa makanan. Apabila pada bagian lidah
tersebut tidak terdapat papilla lidah menjadi tidak sensitif terhadap
rasa.
g.
Daftar
Pustaka : Basuki,
H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta:
Universitas
Gunadarma.
Puspitawati, Ira. (1999). Psikologi Faal. Jakarta:
Gunadarma.
Walgito, Bimo. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV.
Andi Offset.